Ingin mendapatkan file Ms. Word nya ?
Silahkan Klik link ini --> Artikel Flora dan Fauna
TUGAS KLIPING
Silahkan Klik link ini --> Artikel Flora dan Fauna
TUGAS KLIPING
Di Susun Oleh :
Nama : 1. Azizah
2. Karina
3. Syafina
4. Enma
Kelas : VII B
SMP NEGERI 7 PEMALANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
A.
FAUNA
1.
Harimau Jawa
Harimau
Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan
punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan
pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu,
ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika
diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada
sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada
tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu,
ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa
laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
2.
Pesut Bekantan
Pesut
Mahakam Pesut Mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis hewan
mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir punah karena
berdasarkan data tahun 2007, Pesut Mahakam tinggal 50 ekor saja dan menempati
urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak seperti mamalia air
lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, Pesut Mahakam hidup di
sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi
Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai
Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan bahwa pesut di
Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.
3.
Bekantan
Bekantan atau biasa disebut Monyet
Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan
Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera 8yang mempunyai ciri khas hidung
yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa
ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus. Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah)
disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey
atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama
seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda).
Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera
berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan
Kahau. Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini
sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan
Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir
seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat
di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
4.
Mentok Rimba
Mentok Rimba atau dalam bahasa
ilmiahnya Cairina scutulata bisa dikatakan sebagai jenis bebek paling langka di
dunia. Populasinya di seluruh dunia sangat langka, diperkirakan hanya tersisa
sekitar 1000 ekor. Sekitar 150 ekor terdapat di Taman Nasional Way Kambas,
salah satu habitat Mentok Hutan yang tersisa di Indonesia. Mentok Rimba dikenal
juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan dan dalam
bahasa inggris dikenal sebagai White-winged Wood Duck. Spesies ini termasuk
salah satu burung air dari suku Anatidae (bebek). Mentok Rimba (Cairina
scutulata) nyaris mirip dengan spesies Bebek Manila (Cairina moschata) yang
sering dipelihara. Mentok berukuran besar antara 66-75 cm. Bentuknya hampir
menyerupai bebek. Warna bulunya gelap dan kepala serta lehernya
keputih-putihan. Penutup sayap kecil putih, penutup sayap tengah dan spekulum
abu-abu biru
5.
Burung Maleo
Burung
maleo yang dalam nama ilmiahnya macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung maleo adalah satwa
endemik sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di pulau
sulawesi, indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti
poligami. Selain sebagai satwa endemik burung maleo (macrocephalon maleo) ini
yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan burung yang unik.
Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah lakunya yang
salah satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan jika sejak tahun
1990 berdasarkan sk. No. Kep. 188.44/1067/ro/bklh tanggal 24 pebruari 1990,
burung maleo ditetapkan sebagai ?satwa maskot? provinsi sulawesi tengah. Burung
maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris
mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna
merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras
berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil
dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
B.
FLORA
1.
Euphorbia Obesa: the Baseball Plant
Euphorbia Obesa, juga dikenal sebagai Tanaman Baseball,
adalah endemikyang berasal dari daerah Karoo Besar di Afrika Selatan. Tumbuhan
ini sudah langka dan terancam punah. Kebanyakan dari mereka sudah banyak
dibudidayakan, harga tumbuhan ini sangat mahal dan menjadi salah satu koleksi
yang wajib dimiliki oleh para kolektor tanaman si seluruh dunia.
2.
Kecapi (Sandoricum koetjape)
Kecapi, sentul atau ketuat
adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya
Kecapi diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya.
Berabad-abad yang silam, tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India,
Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman
buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami
naturalisasi.
Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis
atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam
keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.
Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya
digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk
pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan
diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna
kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap
sebagai spesies yang berbeda
Kecapi diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya.
Berabad-abad yang silam, tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India,
Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman
buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami
naturalisasi.
Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis
atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam
keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.
Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya
digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk
pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan
diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna
kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap
sebagai spesies yang berbeda
3.
Anggrek Bulan
Anggrek bulan Pelaihari, salah
satu jenis anggrek terbaik di dunia asal Kalimantan Selatan terancam hilang
karena salah kelola.
Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan memang memiliki keindahan yang bisa memikat siapa saja.Tidak hanya kalangan pecinta anggrek, masyarakat awam pun dibuat kepincut olehnya. Anggrek Bulan banyak di jumpai di kepulauan Indonesia, karena penyebaran yang hampir merata ditambah keindahan bunganya. Karena ituah anggrek Phalaenopsis amabilis di nobatkan sebagai Puspa Pesona.
Anggrek bulan endemik Pelaihari adalah anggrek phalaenopsis indukan silangan yang telah sering di gunakan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya. Sayangnya keberadaan Anggrek amabilis ini sudah mulai langka dan sulit di temui ditemui di habitat aslinya, di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Pelaihari Kabupaten Tanah Laut maupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.
Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan memang memiliki keindahan yang bisa memikat siapa saja.Tidak hanya kalangan pecinta anggrek, masyarakat awam pun dibuat kepincut olehnya. Anggrek Bulan banyak di jumpai di kepulauan Indonesia, karena penyebaran yang hampir merata ditambah keindahan bunganya. Karena ituah anggrek Phalaenopsis amabilis di nobatkan sebagai Puspa Pesona.
Anggrek bulan endemik Pelaihari adalah anggrek phalaenopsis indukan silangan yang telah sering di gunakan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya. Sayangnya keberadaan Anggrek amabilis ini sudah mulai langka dan sulit di temui ditemui di habitat aslinya, di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Pelaihari Kabupaten Tanah Laut maupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.
4. Bunga
Bangkai
Bunga bangkai atau suweg raksasa
atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus
titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae)
endemik dari Sumatera,
Indonesia,
yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia,
meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik
dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1]
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang
membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang
dan lalat
penyerbuk
bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan
bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena
orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias
dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan
ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase
vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang
semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu
dan umbinya
dorman.
Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga
majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya
sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga
(sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang
bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini:
bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan,
sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.
Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun
Raya Bonn, Jerman
yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober
2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart,
juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa
bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11
Maret 2004 [2].
Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,
5. Teratai
Teratai
(Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku
Nymphaeaceae.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily
atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut
tanaman dari genus
Nelumbo (lotus). Pada
zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo
seperti seroja
dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di
atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna
putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya
biasa dikonsumsi.
Tanaman
tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air,
keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang
berada di dalam lumpur
pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau
bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.
Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang
jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga
terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga
antara 5-10 cm.
Teratai
terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah
subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal
dari Mesir.
No comments:
Post a Comment